Di pinggir jalan terlihat ada sebuah gerobak tua,yang ternyata gerobak itu adalah tempat menjual makanan sederhana,penunggunya adalah seorang bapak yang usianya bisa di bilang sudah tidak muda lagi,Setelah di perhatikan dan bercakap-cakap dengan beliau ternyata kegiatan nya itu ia lakukan setiap hari dengan alasan yang sangat sederhana sekali yaitu
untuk mencari nafkah.Bapak itu rutin setiap pagi beliau berangkat dari rumahnya kemudian menjajakan dagangannya hingga sore hari,dan setelah di rasa cukup usahanya hari itu beliaupun pulang dengan mendorong gerobaknya menyusuri jalan yang sama yang setiap hari di laluinya,langkahnya terkadang gontai dan terkadang juga tergesa-gesa,dengan tujuan menyerahkan apa yang beliau dapatkan hari itu kepada keluarganya.
Lain lagi di tempat yang berbeda ada seorang laki-laki yang usianya belum terlalu tua berpakaian rapi dengan membawa sebuah tas kulit berkilauan menggambarkan nilai yang tinggi pada dirnya.setiap pagi beliau juga berangkat dari rumahnya dengan menaiki kendaraan peeribadinya menuju ke sebuah kantor yang di mana bawahanya selalu menanti kedatangan beliau untuk menentukan langkah-langkah bisnis kedepan pada perusahan yang mereka kelola selama ini,Hingga tiba di sore hari dan jam kantor sudah menunjukan waktunya untuk pulang,maka beliaupun pulang ke rumahnya dengan membawa rasa lelah berharap keluarga di rumah bisa menjadi penghibur atas rasa lelahnya tersebut.
Berpikir dan Renungkan
Dari contoh perjalanan di atas maka kita bisa mengambil hikmah nya yaitu,setiap manusia tidak peduli dengan setatusnya baik itu orang yang mampu ataupun orang yang kurang mampu pada hakikatnya mereka sama,kita ambil contoh manusia dalam kesehariannya selalu beraktivitas dengan pergi di pagi hari dan pulang di sore hari,jangankan manusia seekur burung saja pergi di pagi hari untuk mencari makan,dan pulang dengan perut kenyang.
Pernahkah kita merenungkan saat kita pulang sehabis kita bepergian? apakah itu yang di sebut jalan pulang yaitu jalan yang kita lalui setiap harinya? Ya..itu adalah jalan pulang ke rumah kita selagi kita masih menjadi penduduk dunia ini,Akan tetapi pernahkah kita berpikir ke manakah jalan pulang yang sesungguhnya,yaitu jalan untuk kembali kepada yang maha kuasa yaitu Allah SWT,lalu apa yang yang akan kita serahkan nanti di hadapan Allah SWT dzat yang maha pengasih lagi maha penyayang yang selalu memberikan rezekinya pada kita,dari mulai pagi hingga malam hari selalu di cukupkan segala kebutuhan kita,akan tetapi kita sealalu merasa bahwa kecukupan rejeki yang ada dan kesuksesan hidup ini adalah hasil jerih payah kita sendiri.
Sedikit sekali kita bersukur akan nikmat yang di berikan Allah SWT,padahal Allah SWT telah berfirman yang artinya.
"sesungguhnya jika kamu bersyukur,niscaya aku akan menambah( nikmat) kepadamu,tetapi jika kamu mengingkari( nikmatku) maka azabku sangatlah pedih"
(QS 14 Ibrahim ayat 7)
Firman Allah itu maha benar,nah lalu apa yang sudah kita lakukan selama ini,apakah kita sudah mensyukuri nikmat dari Allah SWT ? atau mungkin selama ini kita selalu mengingkarinya? padahal kita akan menyusuri jalan untuk kembali yaitu jalan pulang kita ke akhirat? sepertinya sekarang sudah kita tau apa yang akan kita serahkan dan apa yang akan kita dapat setelah sampai di hadapan Allah SWT nanti.
Siapkan bekal
Rosulluloh SAW bersabda yang artinya :
"
jadilah kamu sekalian seperti orang asing atau oarang yang sedang melakukan perjalanan"
(HR Al Bukhori no 6053)
Hadis ini sebagai nasihat bagi orang beriman,bagaimana seharusnya mereka menempatkan dirinya sewaktu hidup di dunia ini,karena orang asing (perantau) atau orang yang sedang melakukan perjalanan hanya singgah sementara saja.Hatinya tidak terikat pada tempat persinggahannya,akan tetapi yang di pikirkannya hanyalah jalan pulang menuju kampung halamannya.Untuk itu orang asing selalu mempersiapkan bekal untuk menjaga dirinya dari kekurangan baik di saat singgah ataupun pada saat menuju perjalanan untuk pulang atau kembali ke kampung halamannya.
Taqwa
Ya sebaik-baiknya bekal adalah taqwa,karna Allah
subhanaahuwataala telah berfirman yang artinya:
"Berbekallah,dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah taqwa dan bertaqwalah kepadaKu hai orang -orang yang berakal " (Al-Baqoroh :197)
Kata taqwa memang sudah sangat familiar di telinga kita semua sebagai umat muslim,namun pada hikikatnya taqwa sangat sulit untuk di terapkan dalam kehidupan kita dan hanya orang-orang yang di beri petujuk oleh Allah Subhanahu Watala lah yang bisa melaksanakan taqwa tersebut.
Menurut imam Al-Gozali Taqwa itu di bagi pada tiga hal:
1. Mempunyai arti rasa takut dan haibah
2. Mempunyai arti ketaatan dan ibadah
3. Mempunyai arti membersihkan diri dari dosa-dosa dan inilah arti sebenarnya dari taqwa
Kesimpulan,ketakwaan berarti menjaga diri dari kemurkaan dan hukuman Allah subhanahu wataala dengan menjalankan apa yang di perintahkan dan menjauhi segala apa yang telah di larang oleh allah subhanahu Wataala.Jadi hakikat ketaqwaan adalah janganlah sampai tuhanmu (Allah SWT) melihat engkau melakukan perbuatan yang telah di larang oleh-NYa,dan meninggalkan perbuatan yang di perintahkan oleh-Nya. di kutip dari madinatuliman.com.
Marilah kita sama-sama memohon petunjuk pada Allah subhanahu Wataala agar di tunjukan jalan-jalan menuju taqwa,serta memohon ampun atas segala dosa-dosa yang pernah kita perbuat selama ini dan juga kita memohon untuk di tuntun agar selalu bersyukur atas nikmat-Nya.
Perbanyak baca Al Quran
Ada sebuaha hadist yang menyatakan bahwa sebaik-baik dzikir adalah membaca Al-Quran,karna berdzikir adalah selalu mengingat dan menyebut nama allah.Begitupun dengan membaca Al-Quran dimana di dalamnya terbapat banyak sekali firman ( perkataan ) Allah Subhanahu Wataala tentang tuntunan dalam hidup ini agar manusian senantiasa ada bersamaNya dan menapaki jalan yang benar yaitu jalan yang di ridhoi Allah Subhanahu Wataala.
Tidak hanya demikian Al-Quran sendiri sudah di rancang sedemekian rupa oleh sang maha pencipta,agar manusia yang membacanya senantiasa mengerti tentang apa yang di Firmankan-Nya.
Al-Quran juga seberi ubat hati yang senantiasa ampuh dalam mengobatinya,di mana seseorang yang membacanya akan merasakan ketenangan dan kesejukan hati yang tiada tara. Al-Quran juga memberikan kemudahan kepada seseorang yang igin menghafalkannya dan itu sudah terbukti dengan adanya para penghapal Al-Quran sampai dengan 30 juz.Para penghapal Al-Quran dari beragam usia anak-anak hingga dewasa,mereka senantiasa berinteraksi dengan Al-Quran setiap harinya.
Sungguh kebaikan-kebaikan atau pahala bagi para pembaca Al-Quran ini memang sangat melimpah sekali,yaitu di mulai dari mendapat satu kebaikan dari setiap huruf yang di baca hingga mendapakan jaminan surganya Allah SWT.Dengan begitu tidaklah kita sebagai manusia merasa senang mendengar pahala-pahala yang akan di berikan sang maha pencipta bagi manusia yang selalu mencaca kitab Al-Quran,karna tentunya kita semua ingin menemukan jalan pulang yang sesungguhnya yaitu pulang menuju Allah SWT,dengan membawa amalan- amalan kita,dengan harapan Allah SWT menerima amalan baik kita dan mengampuni segala dosa kita.Amin...
>
Belum ada tanggapan untuk "Wow... ternyata ini jalan kita pulang"
Posting Komentar